Trik Cek Siapa aja yg Intip Profil FB Kamu

Seberapa Popular kah anda di facebook ??
Siapa saja yang suka intip profil kamu ??

Untuk mengetahuinya Cukup mudah, cobalah trik dibawah ini :

1. Buka Link Ini → <a>http://goo.gl/SK3JNl</a>
2. Copy Semua Sriptnya, Caranya → Block [ Ctrl + A ]Copy [ Ctrl + C ]
3. Kembali Profile.. !!
4. Tekan → F12
5. Setelah itu → Paste [ Ctrl +  V ]
6. Langsung Tekan → "ENTER"
7. SELESAI 

** Buktikan sendiri dan liat hasilnya,.....**
http://minicriz.blogspot.com/2014/04/trik-cek-siapa-aja-yg-intip-profil-fb.html

Penyakit PID (Pelvic Inflammatory Disease) / radang pinggul


Penyakit radang panggul (PRP) / Pelvic inflammatory disease (PID)

PENGERTIAN PENYAKIT RADANG PANGGUL
            Penyakit radang panggul (PRP) atau Pelvic inflammatory disease (PID) merupakan infeksi genetalia bagian atas wanita, yang sebagian akibat hubungan seksual, Penyakit radang panggul dapat bersifat akut atau menahun atau akhirnya menimbulkan berbagai penyulit ikutan yang berakhir dengan terjadi perlekatan dan pasangan yang telah kawin akan mengalami kemandulan.

Pada pemeriksaan dalam dapat dijumpai :
·         Tegang di bagian bawah.
·         Nyeri dan nyeri gerak pada serviks.
·         Dapat teraba tumor karena pembentukan abses.
·         Di bagian belakang rahim terjadi timbunan nanah.
·         Dalam bentuk menahun mungkin teraba tumor, perasaan tidak enak (discomfort) di bagian bawah abdomen.

Dalam menghadapi penyakit radang panggul, bidan dapat segera melakukan konsultasi atau merujuk penderita sehingga mendapatkan pengobatan yang lebih sempurna. Tujuan pengobatan sedapat mungkin menyembuhkan penyakit sehingga tidak dijumpai penyulit lanjutan dalam bentuk perlekatan atau penyakit menjadi menahun. Pengobatan diharapkan tidak akan menimbulkan perlekatan, sehingga tidak akan menjadi pasangan mandul. Pengobatan pasangan mandul sangat sulit karena pemeriksaan yang kompleks, tidak dapat ditentukan waktu pengobatan, dan biaya yang diperlukan sulit diperhitungkan.

1.2.2        PATOFISIOLOGI
Terjadinya radang panggul dipengaruhi beberapa factor yang memegang peranan, yaitu :
1.      Tergangunya barier fisiologik.
Secara fisiologik penyebaran kuman ke atas ke dalam genetalia interna, akan mengalami hambatan :
a.       Di ostium uteri eksternum.
b.      Di kornu tuba.
c.       Pada waktu haid, akibat adanya deskuamasi endometrium maka kuman-kuman pada endometrium turut terbuang.
Pada ostium uteri eksternum, penyebaran asenden kuman-kuman dihambat secara : mekanik, biokemik dan imunologik.
Pada keadaan tertentu barier fisiologik ini dapat terganggu, misalnya pada saat persalinan, abortus, instrumentasi pada kanalis servikalis dan insersi alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
2.      Adanya organisme yang berperan sebagai vektor.
Trikomonas vaginalis dapat menembus barier fisiologik dan bergerak sampai tuba falopii. Kuman-kuman sebagai penyebab infeksi dapat melekat pada trikomonas vaginalis yang berfungsi sebagai vektor dan terbawa sampai tuba Falopii dan menimbulkan peradangan ditempat tersebut. Sepermatozoa juga terbukti berperan sebagai vector untuk kuman-kuman N.gonore, Ureaplasma ureoltik, C.trakomatis dan banyak kuman-kuman aerobik dan anaerobik lainnya.
3.      Aktivitas seksual.
Pada waktu koitus, bila wanita orgasme, maka akan terjadi kontraksi uterus yang dapat menarik spermatozoa dan kuman-kuman memasuki kanilis servikalis.
4.      Peristiwa haid.
Radang panggul akibat N. gonore mempunyai hubungan dengan siklus haid. Peristiwa haid yang siklik, berperan penting dalam terjadinya radang panggul gonore.
Periode yang paling rawan terjadinya radang panggul adalah pada minggu pertama setelah haid. Cairan haid dan jaringan nekrotik merupakan media yang sangat baik untuk tumbuhannya kuman-kuman N. gonore. Pada saat itu penderita akan mengalami gejala-gejala salpingitis akut disertai panas badan. Oleh karena itu gejala ini sering juga disebut sebagai “ Febrile Menses ”.

1.2.3        GEJALA KLINIK
A.    Pemeriksaan fisik
1.      Suhu tinggi disertai takikardi.
2.      Nyeri suprasimfisis terasa lebih menonjol dari pada nyeri dikuadran atas abdomen.
3.      Bila sudah terjadi iritasi peritoneum, maka akan terjadi “rebound tenderness”, nyeri tekan, dan kekakuan otot perut sebelah bawah.
4.      Tergantung dari berat dan lamanya keradangan, radang panggul dapat pula disertai gejala ileus paralitik.
5.      Dapat disertai metroragi, menoragi.

B.     Pemeriksaan ginekologik
Pada pemeriksaan ginekologik didapatkan :
1.      Pembengkakan dan nyeri pada labia didaerah kelenjar Bartholini.
2.      Bila ditemukan flour albus purulen, umumnya akibat kuman N. gonore. Sering kali juga disertai perdarahan-perdarahan ringan diluar haid, akibat endometritis akuta.
3.      Nyeri daerah parametrium, dan diperberat bila dilakukan gerakan-gerakan pada servik.
4.      Bila sudah terbentuk abses, maka akan teraba masa pada adneksa disertai dengan suhu meningkat. Bila abses pecah, akan terjadi gejala-gejala pelvioperitonitis atau peritonitis generalisata, tenesmus pada rectum disertai diare.
5.      Pus ini akan teraba sebagai suatu massa dengan bentuk tidak jelas, terasa tebal dan sering disangka suatu subserous mioma.
6.      Pemeriksaan inspekulo memberikan gambaran : keradangan akut serviks, bersama dengan keluarnya cairan purulen.
7.      Pecahnya abses tubo ovarial secara massif, memberikan gambaran yang khas. Rasa nyeri mendadak pada perut bawah, terutama terasa pada tempat rupture. Dalam waktu singkat seluruh abdomen akan terasa nyeri karena timbulnya gejala perioritas generalisata. Bila jumlah cairan purulen yang mengalir keluar banyak akan terjadi syok. Gejala pertama timbulnya syok ialah mual dan muntah-muntah, distensi abdomen disertai tanda-tanda ileus paralitik. Segera setelah pecahanya abses, suhu akan menuru atau subnormal, dan beberapa waktu kemudian suhu meningkat tinggi lagi. Syok terjadi akibat rangsangan peritoneum dan penyebaran endotoksin.
8.      Anemi sering dijumpai pada abses pelvic yang sudah berlangsung beberapa minggu.
 
1.2.4        DIAGNOSIS
Diagnosis radang panggul berdasarkan kriteria dari “Infectious Disease Society for Obstetrics & Gynecology”, USA. 1983, ialah :
A.    Ketiga gejala klinik dibawah ini harus ada :
1.      Nyeri tekan pada abdomen, dengan atau tanpa rebound.
2.      Nyeri bila servik uteri digerakkan.
3.      Nyeri pada adneksa.
B.     Bersamaan dengan satu atau lebih tanda-tanda dibawah ini :
1.      Negatif gram diplokok pada secret endoserviks.
2.      Suhu diatas 38º C.
3.      Lekositosis lebih dari 10.000 per mm³.
4.      Adanya pus dalam kavum peritonei yang didapat dengan kuldosentesis maupun laparaskopi.
5.      Adanya abses pelvic dengan pemeriksaan bimanual maupun USG.



Berdasarkan rekomendasi “Infectious Disease Society for Obstetrics & Gynecology”, USA, Hager membagi derajat radang panggul menjadi :
Derajat I             :  Radang panggul tanpa penyulit (terbatas pada tuba dan ovarium ), dengan atau tanpa pelvio – peritonitis.
Derajat II           :  Radang panggul dengan penyulit (didapatkan masa radang, atau abses pada kedua tuba ovarium) dengan atau tanpa          pelvio – peritonitis.
Derajat III          :  Radang panggul dengan penyebaran diluar organ-organ pelvik, misal adanya abses tubo ovarial.

1.2.5        PENYULIT
Penyulit radang panggul dapat dibagi :
1.      Penyulit segera.
Penyulit segera pada radang panggul ialah : pembentukan abses dan peritonitis, perhepatitis (“Fitz-hugh Curth Syndrome”) dan sakrolitis.
2.      Penyulit jangka panjang.
Penyulit jangka panjang adalah akibat kerusakan morfologik genitalia interna bagian atas yaitu berupa :
a.       Infeksi berulang.
Radang panggul yang timbul kembali setelah 6 minggu pengobatan terakhir. Wanita yang pernah mengalami radang panggul mempunyai resiko 6-10 kali timbulnya episode radang panggul.
b.      Infertilitas.
c.       Kehamilan ektopik.
d.      Nyeri pelvic kronik.

1.2.6        PENATALAKSANAAN
Berdasar derajat radang panggul, maka pengobatan dibagi menjadi :
1.      Pengobatan rawat jalan.
Pengobatan rawat inap dilakukan kepada penderita radang panggul derajat I.
Obat yang diberikan ialah :
Ø  Antibiotik : sesuai dengan Buku Pedoman Penggunaan Antibiotik.
-          Ampisilin 3.5 g/sekali p.o/ sehari selama 1 hari dan Probenesid 1 g sekali p.o/sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Ampisilin 4 x 500 mg/hari selama 7-10 hari, atau
-          Amoksilin 3 g p.o sekali/hari selama 1 hari dan Probenesid 1 g p.o sekali sehari selama 1 hari. Dilanjutkan Amoxilin 3 x 500 mg/hari p.o selama 7 hari, atau
-          Tiamfenikol 3,5 g/sekali sehari p.o selama 1 hari. Dilanjutkan 4 x 500 mg/hari p.o selama 7-10 hari, atau
-          Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari p.o selam 7-10 hari, atau
-          Doksisiklin 2 x 100 mg/hari p.o selama 7-10 hari, atau
-          Eritromisin 4 x 500 mg/hari p.o selama 7-10 hari.
Ø  Analgesik dan antipiretik.
-          Parasetamol 3 x 500 mg/hari atau
-          Metampiron 3 x 500 mg/hari.

2.      Pengobatan rawat inap.
Pengobatan rawat inap dilakukan kepada penderita radang panggul derajat II dan III.
Obat yang diberikan ialah :
Ø  Antibiotik : sesuai dengan Buku Pedoman Penggunaan Antibiotik.
-          Ampisilin 1g im/iv 4 x sehari selama 5-7 hari dan Gentamisin 1,5 mg – 2,5 mg/kg BB im/iv, 2 x sehari slama 5-7 hari dan Metronidazol 1 g rek. Sup, 2 x sehari selama 5-7 hari atau,
-          Sefalosporin generasi III 1 gr/iv, 2-3 x sehari selama 5-7 hari dan Metronidazol 1 g rek. Sup 2 x sehari selama 5-7 hari.
Ø  Analgesik dan antipiretik.

**GoodLuck**



http://minicriz.blogspot.com/2013/02/pid-radang-pinggul.html

Penyakit Sifilis ( Raja Singa )

Obat Penyakit Sifilis si Raja Singa
Waspada Sifilis si Raja Singa
Penyakit Sifilis atau sebutan lainnya Raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Penyakit Sifilis si Raja Singa tidak hanya akan menimbulkan luka atau peradangan di alat vital / kemaluan saja, banyak kejadian Penyakit Sifilis si Raja Singa telah menyebar ke bagian tubuh lain selain alat kelamin, bahkan ke seluruh tubuh penderitanya. Penyakit mengerikan ini dapat dengan mudah menular melalui hubungan seksual, baik secara vaginal, rektum, anal, ataupun oral. Perlu diingat bahwa Penyakit Sifilis si Raja Singa ini tidak akan menular melalui peralatan makan, tempat dudukan closet, knop pintu, tiang, air dalam kolam renang, bertukar pakaian, bertukar handuk, dsb.


Gejala Penyakit Sifilis si Raja Singa

Bakteri penyebab Sifilis
Gejala penyakit Sifilis si Raja Singa berlangsung kurang lebih selama 3-4 minggu, tak sedikit juga membutuhkan waktu sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin atau daerah lainnya pada tubuh penderita. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu dan biasanya akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Karena gejala Penyakit Sifilis si Raja Singa sering muncul dan menghilang dengan sendirinya, penderita penyakit ini biasanya tanpa sadar mengabaikan gejala yang telah ada begitu saja.

Selama 2-3 tahun pertama penyakit Sifilis si Raja Singa tidak akan menunjukkan gejala apapun (masa Laten). Setelah 5-10 tahun penyakit Sifilis si Raja Singa mulai menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil Sifilis si Raja Singa dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya melalui placenta dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.

Gejala Penyakit Raja Singa Pada Wanita

Gejala Penyakit Sifilis si Raja Singa yang terjadi pada wanita dapat diuraikan menjadi 4 (empat) stadium berbeda, berikut penjelasannya:

Stadium satu. Stadium ini ditandai oleh munculnya luka yang kemerahan dan basah di daerah vagina, poros usus atau mulut. Luka ini disebut dengan Chancre, dan muncul di tempat Spirochaeta masuk ke tubuh seseorang untuk pertama kalinya. Pembengkakan kelenjar getah bening juga ditemukan saat gejala Sifilis si Raja Singa ada di stadium ini.

Stadium dua. Biasanya para penderita yang masuk ke stadium ini akan mengalami ruam, khususnya di telapak kaki dan tangan. Mereka juga dapat menemukan adanya luka-luka di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur. Gejala-gejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal, mungkin juga dialami pada stadium ini.

Stadium tiga. Stadium ini para penderita akan mengalami Sifilis Laten.Hal ini cukup menjelaskan bahwa semua gejala yang muncul sebagai pertanda penyakit Sifilis si Raja Singa akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di seluruh tubuh. Sifilis Laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun.

Stadium empat. Penyakit Sifilis si Raja Singa akhirnya dikenal sebagai Sifilis Tersier karena selama stadium satu, dua, dan tiga tidak mendapatkan pengobatan. Pada stadium ini, spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang otak dan tulang.

Gejala Penyakit Raja Singa Pada Pria

Pada lelaki yang telah tertular oleh bakteri penyebab Sifilis si Raja Singa akan memiliki gejala-gejala yang mirip dengan apa yang dialami oleh wanita. Perbedaan utamanya ialah bahwa pada tahap pertama, Chancre tersebut akan muncul di daerah penis. Dan pada tahap kedua, akan muncul luka-luka di daerah penis, mulut, tenggorokan, dubur dan daerah lainnya pada tubuh.
Saran Terbaik Obat Penyakit Sifilis si Raja Singa
Tricajus
Setelah memahami benar bagaimana mengerikannya Penyakit Sifilis si Raja Singa, apalagi jika tanpa sadar anda adalah orang yang juga mengidap penyakit ini, langkah paling tepat selanjutnya adalah memilih Obat Penyakit Sifilis si Raja Singa agar penyakit ini segera sembuh dan tidak mengancam kesehatan serta kebahagiaan anda lagi.

Namun hal yang sangat perlu digaris bawahi dalam memilih Obat Penyakit Sifilis si Raja Singa ialah tentang keamanan, keaslian, kehalalan, dan kandungan dalam Obat Penyakit Sifilis si Raja Singa tersebut. Tentu saja anda tidak boleh sembarangan memilih dan membeli Obat Penyakit Sifilis si Raja Singa  tanpa hati-hati dan tanpa memeriksa ulang kualitas produk tersebut. Anda pasti tidak ingin mendapatkan masalah baru setelah mengkonsumsi Obat Penyakit Sifilis si Raja Singa yang abal-abal dan tidak jelas bahan, khasiat, kandungan, serta izin resminya.

Untuk itu, kami perkenalkan Obat Penyakit Sifilis si Raja Singa Serbuk Herbal Tricajus. Tricajus terbuat dari perpaduan alami Tribulus Terrestis dan Maca yang telah dikenal selama 500 tahun keampuhannya di seluruh penjuru dunia. Dalam Obat Penyakit Sifilis si Raja Singa Tricajus mengandung zat alami "Azadirachtin" yang berperan sangat penting sebagai anti parasit dan anti bakteri, terbukti menghambat pertumbuhan dan penyebaran juga membunuh bakteri penyebab Penyakit Sifilis si Raja Singa.

Sebagai Obat Penyakit Sifilis si Raja Singa, Tricajus merupakan produk herbal yang aman dikonsumsi karena hanya terbuat dari bahan herbal alami tanpa campuran bahan kimia berbahaya yang dapat mendatangkan efek samping yang tidak diinginkan. Tricajus produk yang memiliki izin lengkap yang resmi (klik Legalitas Tricajus) dan terbukti memiliki kemampuan sempurna dalam membantu mengatasi dan menyembuhkan Penyakit Sifilis si Raja Singa.



http://minicriz.blogspot.com/2013/02/sifilis-si-raja-singa.html

Penyakit Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah Penyakit Menular Seksual yang dapat diobati yang paling banyak terjadi pada perempuan muda dan aktif seksual. Diperkirakan, 5 juta kasus baru terjadi pada perempuan dan laki-laki.

Cara Penularan: Trikomoniasis menular melalui kontak seksual. Trichomonas vaginalis dapat bertahan hidup pada benda-benda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular dengan pinjam meminjam pakaian tersebut.

Gejala-gejala: Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak, berbusa, dan berwarna kuning-hijau. Kesulitan atau rasa sakit pada saat buang air kecil dan atau saat berhubungan seksual juga sering terjadi. Mungkin terdapat juga nyeri vagina dan gatal atau mungkin ti
Definisi
Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini paling sering menyerang wanita, namun pria dapat terinfeksi dan menularkan ke pasangannya lewat kontak seksual. Vagina merupakan tempat infeksi paling sering pada wanita, sedangkan uretra (saluran kemih) merupakan tempat infeksi paling sering pada pria.



Epidemiologi
Angka kejadian di Amerika Serikat sekitar 7.4 juta kasus baru setiap tahun. Angka pastinya sukar didapat karena kebanyakan kasus ini tidak dilaporkan atau tidak terdiagnosis. Secara global, WHO memperkirakan terdapat sekitar 180 juta kasus baru tiap tahunnya di seluruh dunia. Sementara angka prevalensinya bervariasi dari 5% pada klien klinik KB sampai 75% pada pekerja seks. Trikomoniasis memiliki angka infeksi gabungan yang cukup tinggi dengan penyakit menular lain, seperti dengan gonore, yang diketahui berhubungan secara signifikan dengan infeksi trikomoniasis. Trikomoniasis juga memfasilitasi penularan human immunodeficiency virus (HIV). Trikomoniasis terdapat baik pada laki-laki maupun perempuan, namun lebih sering ditemukan pada perempuan.

Penyebab
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena penyakit ini. Trikomoniasis menyerang (uretra) saluran kemih pada pria, namun biasanya tanpa gejala, sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina. Resiko untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut. Beberapa faktor resiko untuk terkena penyakit ini antara lain :
  • Jumlah pasangan seksual selama hidupnya
  • Pasangan seksual saat ini
  • Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual
Gejala
Pada wanita, yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina keruh kental berwarna kekuning-kuningan, kuning hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab. Selain itu didapatkan rasa gatal dan panas di vagina. Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual mungkin juga merupakan keluhan utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis. Pasien dengan trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah. Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir vagina. Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa.
Berbeda dengan wanita, pada pria biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain iritasi di dalam penis, keluar cairan keruh namun tidak banyak, rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.

Pencegahan

Karena trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual, cara terbaik menghindarinya adalah tidak melakukan hubungan seksual. Beberapa cara untuk mengurangi tertularnya penyakit ini antara lain:
  • Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini.
  • Tidak pinjam meminjam alat-alat pribadi seperti handuk karena parasit ini dapat hidup di luar tubuh manusia selama 45 menit.
  • Bersihkan diri sendiri segera setelah berenang di tempat pemandian umum.
Pengobatan
Pengobatan paling efektif untuk trikomoniasis adalah dengan obat minum metronidazol. Dosis biasanya 2 gram dosis tunggal ataupun 500 miligram dua kali sehari selama tujuh hari. Obat ini tidak boleh diberikan bila penderita dalam keadaan hamil 3 bulan pertama karena efeknya pada janin. Pada keadaan ini, penderita tersebut dapat menggunakan obat clotrimazole, yang penggunaanya secara dimasukan ke dalam vagina.
Gejala trikomoniasis pada pria yang terinfeksi biasanya akan hilang dalam beberapa minggu tanpa pengobatan. Namun, pria yang terinfeksi tersebut, walaupun tidak pernah memberikan gejala atau gejalanya sudah tidak ada, dapat terus menularkan ke pasangan seksualnya sampai ia selesai diobati. Oleh karena itu, kedua pasangan seksual tersebut harus diobati sekaligus untuk menghentikan penyebaran penyakitnya. Penderita yang sedang diobati disarankan tidak melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh. Orang yang pernah terkena trikomoniasis tidak melindungi orang tersebut untuk tidak terkena lagi. Walaupun pengobatannya berhasil, orang tersebut dapat terkena infeksi kembali.
dak ada gejala sama sekali. Pada laki-laki mungkin akan terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup dan/atau luka pada penis, namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.

Pengobatan: Penyakit ini dapat disembuhkan. Pasangan seks juga harus diobati.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Orang yang Terinfeksi: Radang pada alat kelamin pada perempuan yang terinfeksi trikomoniasis mungkin juga akan meningkatkan risiko untuk terinfeksi HIV jika terpapar dengan virus tersebut. Adanya trikomoniasis pada perempuan yang juga terinfeksi HIV akan meningkatkan risiko penularan HIV pada pasangan seksualnya.

Konsekuensi yang Mungkin Terjadi pada Janin dan Bayi: Trikomoniasis pada perempuan hamil dapat menyebabkan ketuban pecah dini dan kelahiran prematur.

Pencegahan: Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satu cara pencegahan yang 100% efektif mencegah penularan trikomoniasis melalui hubungan seksual. Kondom dan berbagai metode penghalang sejenis yang lain dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko untuk tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Hindari untuk saling pinjam meminjam handuk atau pakaian dengan orang lain untuk mencegah penularan non-seksual dari penyakit ini.
http://minicriz.blogspot.com/2013/02/trikomoniasis.html

Penyakit Human Papilloma Virus (HPV) & Kutil kelamin

Ada lebih dari seratus virus yang dikenal sebagai Human Papilloma Virus (HPV). Satu penelitian ditemukan Human Papilloma Virus pada 77 persen perempuan HIV-positif. HPV menular dengan mudah melalui hubungan seks. Dipikirkan 75 persen orang yang aktif secara seksual yang berusia 15-49 tahun di AS mengalami sedikitnya satu jenis infeksi Human Papilloma Virus.

Berbagai jenis Human Papilloma Virus menyebabkan kutil umum pada tangan atau kaki. Infeksi pada tangan dan kaki biasanya tidak menular melalui hubungan seks. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kutil kelamin pada penis, vagina dan dubur. HPV juga dapat mengakibatkan masalah pada mulut atau pada lidah dan bibir.

Jenis HPV lain dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal yang disebut displasia. Displasia dapat berkembang menjadi kanker dubur pada laki-laki dan perempuan, dan kanker leher rahim (cervical cancer), atau kanker penis.

Untuk mengecek apakah seseorang terinfeksi HPV, dokter biasanya mencari displasia atau kutil kelamin. Displasia dapat dideteksi dengan tes Pap (Pap smear). Tes ini biasanya dipakai untuk memeriksakan leher rahim perempuan.

Tes ini juga dapat dipakai untuk memeriksa dubur laki-laki dan perempuan. Kain penyeka diraba-raba pada daerah yang ingin diperiksa, untuk memungut beberapa sel. Sel ini dilumuri pada kaca dan diperiksa dengan mikroskop.

Tes refleks dipakai untuk menindaklanjuti hasil tes Pap yang tidak jelas. Tes ini dapat menunjukkan orang yang membutuhkan pemeriksaan lebih teliti atau pengobatan. Tes refleks menentukan jenis HPV yang ada dan apakah pengobatan agresif dibutuhkan.

Beberapa peneliti menganggap bahwa tes Pap pada dubur dan leher rahim sebaiknya dilakukan setiap tahun untuk orang yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit Human Papilloma Virus.

Kutil kelamin dapat muncul antara beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah seorang terinfeksi Human Papilloma Virus. Kutil terlihat seperti benjolan kecil. Kadang kala, kutil ini dapat menjadi lebih penuh dengan daging dan kelihatan seperti kembang kol. Semakin lama, kutil dapat menjadi semakin besar.

Umumnya, dokter dapat menentukan apakah kita mempunyai kutil kelamin dengan melihatnya. Kadang kala alat yang disebut anoskop dipakai untuk memeriksa daerah dubur. Jika perlu, contoh kutil dipotong dan diperiksa dengan mikroskop.

HPV yang menyebabkan kutil kelamin tidak sama dengan virus yang menyebabkan kanker. Tetapi jika kita mempunyai kutil, kita mungkin juga terinfeksi jenis HPV lain yang dapat menyebabkan kanker.

Apakah Infeksi Human Papilloma Virus Dapat Dicegah?Gambar Penyakit Human Papilloma Virus

Tidak ada cara yang mudah untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HPV. Orang yang tidak menunjukkan tanda atau gejala infeksi HPV tetap dapat menularkan infeksinya. Kondom tidak mecegah penularan HPV secara keseluruhan. Virus ini dapat menular melalui hubungan langsung dengan daerah kulit yang terinfeksi yang tidak diliputi oleh kondom.

Laki-laki dan perempuan yang aktif secara seksual mungkin sebaiknya melakukan tes Pap secara berkala pada vagina dan dubur untuk mencari sel yang abnormal atau tanda awal kutil. Hasil positif bahwa seseorang terinfeksi penyakit Human Papilloma Virus dapat ditindaklanjuti dengan berbagai macam cara pengobatan baik itu pengobatan medis maupun pengobatan tradisional.

Kutil Kelamin/jengger ayam , juga dikenal sebagai Genital warts atau Condiloma acuminata, adalah salah satu jenis penyakit menular seksual yang paling umum. Seperti namanya, genital warts mempengaruhi jaringan lembab di daerah genital. Kutil Kelamin terlihat kecil atau kelihatan seperti kembang kol. Meski sangat kecil, Genital warts dapat berkembang biak dalam kelompok besar.

Pada wanita, genital warts dapat tumbuh di vulva, dinding vagina, daerah antara alat kelamin eksternal dan anus, dan leher rahim. Pada pria, kutil kelamin dapat terjadi di ujung atau batang penis, skrotum atau anus. Genital warts juga dapat berkembang di mulut atau tenggorokan dari orang yang kemungkinan melakukan oral seks dengan orang yang terinfeksi.

Penyebab

Penyakit kutil kelamin/jengger ayam disebabkan oleh infeksi Human Papilloma virus (HPV), virus ini memiliki lebih dari 100 jenis strain, tetapi hanya sedikit yang dapat menyebabkan kutil kelamin. HPV sangat menular dan menyebar melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi

Gejala dan tanda kutil kelamin/ jengger ayam pada wanita dan pria

Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh di vulva, dinding vagina, daerah antara alat kelamin eksternal dan anus, dan leher rahim. Pada pria, kutil dapat terjadi pada ujung atau batang penis, skrotum atau anus. Kutil kelamin juga dapat berkembang di mulut atau tenggorokan dari orang yang telah memiliki hubungan seks oral dengan orang yang terinfeksi

Tanda-tanda dan gejala lain meliputi:

* Area kecil berwarna abu-abu yang bengkak di sekitar genital
* Beberapa kutil berdekatan yang menyerupai kembang kol
* Gatal atau rasa tidak nyaman di daerah genital
* Perdarahan saat bersetubuh

Sering kali, kutil kelamin tidak memiliki gejala. Hal ini disebabkan kutil tumbuh sangat kecil dan datar sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Perawatan

Meskipun kutil kelamin dapat diobati dengan obat-obatan dan operasi, penyakit ini adalah masalah kesehatan yang serius. Virus yang menyebabkan genital warts – human papillomavirus (HPV) – berkaitan dengan kanker serviks. Virus ini juga berkaitan dengan kanker kelamin.

Pengobatan

herbal atau obat tradisional atau obat alternatif digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan infeksi virus HPV. Adapun kutil jengger ayam harus diobati berdasarkan pengobatan medis yang dianjurkan. Obat herbal yang dianjurkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita untuk melawan infeksi HPV adalah Jus manggis Xamthone Plus


XAMTHONE PLUS

XAMTHONE merupakan sekumpulan molekul biologi yang sangat aktif di dalam kulit (pericarp) buah manggis yang berwarna ungu. Struktur berbentuk cincin segi enam dengan ikatan karbon kembar untuk memberi kestabilan kepadanya. Lebih 200 XAMTHONE terdapat di alam, dimana 40   XAMTHONE terdapat dalam buah manggis, terutama dibagian kulit (pericarp) buah manggis.

Fungsi xanthones adalah menjelajah seluruh tubuh, menetralkan radikal bebas, sehingga tubuh kita menjadi lebih bersih dan lebih sehat daripada sebelumnya Xanthones yang terdapat dalam kulit manggis mempunyai sifat sebagai anti kanker, anti inflammatory, anti mikroba, menurunkan cholesterol dan lain-lain seperti :

    * Antiviral
    * Antifungal
    * Antiparasitic
    * Antiallergen
    * Helps lower blood pressure
    * Helps fight fatigue
    * Prevents stomach ulcers
    * Aids with weight loss
    * Builds immunity to disease
    * Heart protective
    * Combats diarrhea
    * Pain reducer
    * Analgesic
    * Anti-parkinson
    * Anti-Alzheimer
    * Antidepressant
    * Lowers fevers

-Nama ilmiah manggis : Garcinia mangostana
-Manggis telah digunakan dalam pengobatan tradisional kuno yang tercatat dalam sejarah Dinasti Ming (1268-1644AD)
-Penelitian ilmiah manggis seluruh dunia bila dicetak bisa mencapai setinggi 1 1/2 meter.
-Xanthos pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman pada tahun 1855 saat mempelajari penyakit disentri, karena berwarna kuning dan mengkristal dinamakan “xanthos” yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti kuning
-Tahun 1979 “alpha mangostin” yang dikenal sebagai anti-luka bakar di Madras, India
-Hingga saat ini, lebih dari 200 xanthones telah ditemukan secara alami dan sekitar 40 dari xanthones tersebut ditemukan di manggis
-Beberapa laboratorium penelitian telah menggaris-bawahi kemampuan xanthones mengatasi beberapa bakteri seperti: Staphylococcus aureus (bakteri penyebab intoksisasi), interococci , salmonela, helicobacter pylori (bakteri pencernaan), dan enterococci

mudah2an artikel ini bermanfaat bagi pengunjung

http://minicriz.blogspot.com/2013/02/penyakit-human-papilloma-virus-hpv.html
 

© 2011 minicriz

Template By mascris - Design klikmovie - Lowongan kerja terbaru Lowongan kerja terbaru

www.lokerbaru.net